Hadis Inilah Alasan Utama, Mengapa Perlu Belajar di Ibu Profesional!


Assalamu'alaikum Sahabat Lithaetr,

Maaf nih baru mengisi lagi, karena sempat kurang fit 2 hari kemarin. Semoga bisa tetap sehat ya, sahabat semuanya, apalagi mencari keberkahan dalam bulan Ramadan ini. Kali ini, saya mau berbagi cerita tentang apa yang saya lakukan setelah memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga (IRT). Bohong bila saya tidak pernah stres dan bosan. Saya juga mengalami fase berusaha mencari jati diri lagi. Lalu, apa yang saya lakukan agar memiliki pegangan yang benar dikala mulai kehilangan semangat? Qoute dari seorang perempuan hebat inilah yang menjadi awal saya memutuskan untuk belajar lagi di komunitasnya beliau.
Gambar: instagram/institut.ibu.profesional
Kira-kira apa yang sahabat rasakan setelah membaca Quote dari Ibu Septi Peni itu? Waktu saya membaca quote ini, maka yang saya pikirkan adalah perempuan harus bisa menjalankan perannya sungguh-sungguh sesuai fitrahnya. Jujur selama ini, apakah saya sudah paham apa yang harus saya lakukan sebagai seorang perempuan, ibu, dan istri yang sesuai dengan tutunan agama saya, yaitu Islam? Setelah mempertanyakan pada diri sendiri, ternyata jawaban ini belum bisa saya jawab secara maksimal. Dengan alasan inilah saya memutuskan bergabung dan belajar di IIP (Institut Ibu Profesional). IIP adalah sebuah sekolah khusus perempuan yang dimiliki komunitas Ibu Profesional (IP) yang membuat para perempuan mengenal kembali fitrahnya sebagai seorang perempuan secara profesional. Memang seberapa penting sih perempuan perlu mengenal tentang fitrah mereka? Ikutin terus ulasannya di sini, ya....

Video dari IP ini semakin memantapkan saya, kalau saya memang perlu banget untuk belajar menjadi seorang perempuan yang profesional,


Saya merasa IP juga salah satu jawaban dari doa saya. Jujur saja, saya butuh berkumpul dengan perempuan-perempuan hebat agar bisa tetap menjaga tujuan saya sesuai jalan yang diberkahi Allah Swt. Saat saya merasa jatuh dan terpuruk, maka saya perlu menengok kembali, apa tujuan awal saya. Bila saya tidak berkumpul dengan perempuan-perempuan yang hebat, berpikir positif, dan selalu mengingatkan saya agar tetap berpegang teguh mencari Rida Ilahi, maka saya akan cepat layu. Makanya salah satu hadis yang diajarkan oleh IP ini juga menembus hati saya,
"Jatuh bangunnya suatu bangsa tergantung pada perempuannya," (Hadis Rasulullah Saw.)
Hadis inilah yang menjadi alasan utama saya, mengapa perlu belajar di IP. Ternyata menjadi perempuan sangat butuh ilmu yang mumpuni, agar keluarganya bisa mencapai kebahagiaan yang hakiki. Dalam buku panduan IP ada beberapa poin yang semakin menguatkan saya kalau perempuan harus terus memperbaiki pengetahuan demi keluarganya.

1. Butuh keseriusan para orangtua untuk mempersiapkan anak tersebut mencapai gerbang mimpinya. Butuh sikap profesional dalam mendidik mereka.

Salah satu definisi kata “Profesional” adalah memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya (sumber : kbbi). Sehingga bukan suatu hal yang mustahil apabila ada seorang ibu yang bangga akan profesinya sebagai ibu, menjalankan aktivitas mendidik anak dan mengelola keluarganya dengan berlandaskan sebuah ilmu. Ada satu kalimat dahsyat “jangan biarkan sesuatu berjalan tanpa ilmu, apabila itu terjadi maka tunggulah titik kehancurannya”.

Poin pertama ini yang membuat IP selalu berusaha mendampingi para perempuan agar mereka tetap mengenal kekurangan dan kelebihan mereka, sehingga para perempuan bisa lebih mengenal diri mereka sendiri. Sehingga mereka akan merasa bahagia dan nyaman sebagai seorang perempuan.

2. Mengembalikan fungsi ibu sebagai pendidik utama dan pertama untuk anak dan keluarganya, bisa berperan sebagai manager keluarga,menjadi pribadi yang mandiri secara finansial tanpa harus meninggalkan anak dan keluarganya dan meningkat akhlak mulianya, sehingga bisa menjadi teladan bagi keluarga dan masyarakat sekitarnya.

Poin kedua ini yang membuat saya bisa kembali fokus pada tujuan dikala saya jatuh atau terpuruk. Menjadi perempuan yang lebih banyak menghabiskan waktu di ranah domestik, sangat perlu untuk diingatkan kalau rezeki itu sudah mutlak milik kita. Sehingga tak perlu kita meragukan lagi soal rezeki tersebut. Yang perlu dilakukan adalah memantaskan diri agar rezeki itu menjadi layak datang bagi keluarga, nah inilah yang harus kita pelajari bagaimana caranya. Salah satunya adalah mengembalikan semuanya kembali ke fitrah dan fungsinya sesuai dengan tuntunan Allah Swt.

3. Menjadi ibu adalah panggilan hidup. Perlu proses untuk bisa menerima panggilan tersebut dengan sepenuh hati serta meningkatkan kemuliaan peran yang dijalaninya.

Ibu Septi Peni sendiri pernah sendiri mengalami kebingungan yang luar biasa di awal pernikahan dalam menjalani peran sebagai istri. Ketika memiliki anak, kegalauan yang lain muncul dalam menjalankan peran sebagai ibu. Semua itu karena tidak "berilmu". Proses pencarian ilmu sebagai
ibu serta memantaskan diri menjadi istri berbuah manis dengan lahirnya Institut Ibu Profesional sebagai forum belajarnya para ibu dan calon ibu yang ingin meningkatkan kualitas dirinya sebagai perempuan, istri dan ibu.

Nah, poin ketiga ini juga yang membuat saya yakin kalau saya tidak sendirian. Banyak perempuan yang juga memiliki problematika yang sama dengan saya, bahkan mungkin lebih sulit daripada saya. Makanya dengan bergabung dengan perempuan-perempuan hebat di IP inilah, saya mendapatkan ilmu dan pengingat agar tetap berada di jalur yang tepat.

Kalau sahabat masih ingin bertanya atau mencari tahu lebih tentang IP silakan kita berdiskusi di kolom komentar, ya. Kalau enggak boleh saja sahabat mencari tahu juga via google apa itu IP. yang mana saja boleh, yang penting sahabat nyaman saja. Oh iya, indikator dari Ibu Septi Peni juga semakin menguatkan saya kalau saya pasti bisa sukses.
Gambar: instagram/institut.ibu.profesional
Segitu dulu sharing dari saya. Hadis dari Rasulullah tadilah yang menjadi alasan utama saya agar belajar di IP. Sahabat semua pasti punya prioritas untuk keluarganya, saya yakin pasti itu yang terbaik bagi keluarga sahabat Lithaetr. Ingatlah kalau kita mendahulukan dengan Rida-Nya yakinlah pasti semua akan nikmat. Saya pun masih terus berproses dan belajar, agar bisa istiqomah dalam menjalankan setiap keputusan saya. Pasti ada naik turun dan kegalauan, tapi bila kita punya pengingat yang kuat, maka kita tetap berada di jalur yang benar. Semangat mencari tujuan hidup kita ya, sahabat. Semoga apapun itu bisa menjadi jalan kita dalam mencari Rida-Nya, aamiin (n_n).
lithaetr
Seorang IRT yang ingin berbagi sepenggal kenangan dan kisah berharganya, agar dapat menjadi pelajaran dan manfaat bagi sesama. Saat ini masih terus belajar menjadi penulis dan pemerhati anak. Jika ingin mengajak penulis bekerjasama silakan saja hubungi via email ke lithaetr@gmail.com atau ke WhatsApp http://wa.me/628161977335.

Related Posts

Posting Komentar